Senin, 28 September 2015

Nyasar di Makassar


Kalau kalian berpikir Jakarta adalah satu-satunya kota di Indonesia yang macetnya gak ada obat, kalian salah !! Ketika tiba di Bandara Hasanuddin, hiruk pikuk kota Makassar dengan segala kemeriahannya sangat terasa sejak kaki ini melangkah keluar menuju pintu kedatangan. Padatnya kendaraan yang memenuhi sisi kanan dan kiri jalan di Kota Makassar, mengingatkan ku dengan kondisi Ibu Kota “Duh Macetnya Makassar”. Saya jadi bertanya pada diri sendiri, mungkin virus kemacatan kota-kota besar yang ada di Pulau Jawa seperti Jakarta sudah menyebar ke mana-mana, termasuk kota Anging Mammiri ini. Ah, semoga itu tidak benar. (sayangnya, itu adalah fakta)

Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar - Indonesia

            Kota metropolitan ! sebutan itu mingkin akan dimiliki juga oleh kota ini beberapa tahun lagi, dan saya hanyut dalam keramaiannya. Melihat betapa sibuknya kota Makassar hari ini, membuat saya kehilangan arah tujuan perjalanan kali ini. Terjebak di kota se-besar-Makassar, nyasar? Sudah pasti !! saya tidak tahu harus memulai perjalanan ini dari mana, Hiruk pikuknya sukses menenggelamkan ku di Negeri Pisang Epe. Tidak ada teman perjalanan dan tidak ada yang dikenal satu pun di kota ini, balik lagi ke Jakarta? No way ! ini sudah terlalu jauh untuk kembali pulang.

Peta Jakarta menuju Makassar

Pantai Lossari is Icon City of Makassar

            Bermodalkan smartphone dan paket data unlimited, mbah google siap menawarkan sejuta pesona kota Makassar yang bisa membuai para backpacker atau traveler.  Tidak hanya wisata alamnya yang tersohor disini, kota Makassar juga memiliki berbagai macam makanan khas yang dibuat dengan puluhan rempah-rempah terbaik di Indonesia dan siap memanjakan pecinta kuliner. Tidak ketinggalan pula wisata sejarah seperti Benteng Fort Rotterdam yang berada ditengah keramaian kota Makassar. And I think, it was a bautiful mistake.

Coto Makassar adalah Makanan khas kota Makassar yang kaya dengan bumbu dan rempah-rempah pilihan. Nikmat sekali bila disajikan berdampingan dengan ketupat.


            Let’s get lost… perjalanan dimulai dari Pegunungan Karst (kapur), lokasinya di Rammang-rammang di wilayah Maros Pangkep, Makassar. untuk bisa sampai disana, saya harus menaiki perahu kecil dan melintasi sungai yang cukup panjang dengan pohon bakau yang ada di kanan dan kirinya selama 30 menit. Oh, God this is heaven on Earth ! Pemandangan hijau bak permadani di kaki langit tersaji indah di depan mata. Angin yang berhembus lembut sampai ketelinga, seakan Tuhan sedang berbisik pada ku “Life is an absurd journey, just enjoy the show” 

 Perjalanan menuju Rammang-Rammang dengan perahu kecil berkapasitas 10 orang, membelah sungai dan hutan pohon bakau di kanan dan kiri.
Hamparan permadani hijau dikaki bukit kapur yang menjulang tinggi ini terdapat di Desa Rammang-rammang, Makassar - Sulawesi Selatan, Indonesia


            Puas menikmati hijaunya desa di bawah kaki bukit kapur, kaki ini melayang ke Leang-Leang. Leang-leang terletak di Taman Nasional Batimumurung Bulusarung, (masih) di daerah maros. Di Leang-leang terdapat banyak batuan karst dengan bentuk yang beraneka ragam dan Goa Prasejarah yang sangat menarik. Goa ini dulunya sebagai tinggal tempat dan penghuninya meninggalkan jejak dalam berbagai bentuk gambar di dinding goa. 



 Taman Nasional Bantimurung yang terdapat konservasi kupu-kupu di tengah bukit kapur yang menjulang tinggi disekelilingnya


Hamparan batu kapur di atas rumput hijau yang berbaris seperti Gigi Hiu serta cetakan telapak tangan adalah bukti dari kehidupan zaman pra sejarah yang mendiami Goa Leang-leang.

Langit mulai memerah, tanda sang surya kembali keperaduannya. Sudah cukup tamasya hari ini, tiba saatnya untuk mengistirahatkan tubuh kecil ku. Memberikan sedikit waktu pada kedua kaki kecil ini, karena esok perjalannan masih panjang. Bersyukurlah hostel ku tidak terlalu jauh dengan Pantai Lossari, menikmati serah terima tugas antara matahari dan bulan ditemani satu porsi pisang epe khas Kota Makassar. Perfectly !

          

Warna merah keemasan yang membias indah di langit Makassar